Suppes (1974) mengidentifikasikan empat fungsi umum dari teori, yaitu :
1. Sebagai kerangka riset.
2. Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi.
3. Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks.
4. Mereorganisasi pengalaman sebelumnya.
5. Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa.
Berdasarkan empat fungsi umum tersebut, dapat diperjelas dengan beberapa contoh dan penjelasan dengan perspektif psikologi berikut :
No
|
Fungsi
|
Contoh dari Pengalaman Prbadi
|
1
|
Kerangka
Riset
|
Saat
saya duduk dibangku SMP, saya pernah mendapat hukuman atas perilaku saya
karena saya pergi dengan teman-teman saya hingga pukul 18.00 wib. Saya dihukum
oleh orangtua saya dengan tidak mengizinkan saya pergi dengan teman-teman
selama lebih dari 3 bulan. Hukuman tersebut membua saya jera dan tidak ingin
untuk mengulanginya lagi.
|
2
|
Memberikan
Kerangka Organisasi untuk Item-Item Informasi
|
Diwaktu
SMA saya senang sekali menulis apa-apa saja yang harus saya bawa setiap
pelajaran tersebut ada. Seperti membawa jangka, penggaris, kalkulator, dan
buku kotak-kotak saat pelajaran matematika atau membawa buku gambar, pinsil,
penghapus, dan pinsil warna saat pelajaran kesenian. Saya menulis informasi
tersebut dibuku kecil yang setiap hari saya bawa ke sekolah. Perilaku ini
saya lakukan karena saya mencontoh perilaku ibu saya yang pada saat kuliah
melakukan hal tersebut. Saya melihat buku kecilnya tersebut cantik dan
membuat saya berkeinginan melakukannya seperti ibu saya.
|
3
|
Mengidentifikasi
Sifat dari Peristiwa yang Kompleks
|
Dulu
saya tidak mengerti mengapa saat saya beradu pendapat dengan adik saya harus
berujung paa perkelahian atau pertengkaran. Tapi setelah saya bertanya kepada
ayah saya dan saya pun semakin dewasa, saya jadi dapat mengetahui mengapa itu
terjadi.
|
4
|
Mereorganisasikan
Pengalaman Sebelumnya
|
Awalnya
saya berfikir bahwa hanya dengan mengikuti bimbingan belajar ditambah dengan
les privat dirumah akan membuat saya lulus ujian. Tapi setelah saya mengalami
kegagalan saat ujian, saya mengerti bahwa dengan mengikuti bimbingan belajar,
les privat, ditambah dengan mengulang kembali pelajaran dirumah dan sering
mengulas soal-soal dapat membuat saya lulus ujian. Terbukti saat saya
menerapkan hal tersebut, saya dapat lulus saat mengikuti ujian.
|
5
|
Bertindak
Sebagai Penjelasan Kerja dari Peristiwa
|
Saat
saya memecahkan guci dirumah tante saya, saya dihukum oleh orangtua saya. Mereka
memukul dan membelalakkan mata (melotot) kepada saya. Selain itu,, saat saya
duduk sembarangan, saya juga dicubit oleh ibu saya sambil mebelalakkan mata
(melotot) kepada saya. Hingga akhirnya saat ibu saya melotot kepada saya
tanpa memukul atau mencubit membuat saya takut dan tidak melakukan perilaku
yang tidak diharapkan oleh orangtua saya.
|
No
|
Keterangan
|
Pembahasan Contoh dengan Perspektif Psikologis
|
1
|
Contoh
Faktor Pertama
|
Contoh
tersebut dapat dijelaskan dengan teori hukum belajar Thorndike. Dimana konsekuensi
merupakan arti penting dari perilaku bagi proses belajar. Konsekuensi yang
didapat saat melanggar suatu peraturan yang ditetapkan oleh orangtua ialah tidak
diperbolehkan pergi dengan teman-teman selama lebih dari 3 bulan. Dan konsekuensi
yang didapat membuat saya jera.
|
2
|
Contoh
Faktor Kedua
|
Contoh ini
dapat dijelaskan dengan teori Robert Gagne. Teori tersebut menjelaskan bahwa kondisi belajar
baik eksternal dan internal dapat mempergaruhi proses belajar. Teori ini mengatakan
bahwa faktor eksternal yaitu, stimuli dan lingkungan akan berinteraksi dengan
faktor internal (kognitif) yang akan menghasilkan hasil belajar. Stimulus yang
diberikan oleh ibu saya membuat saya ingin untuk meniru perilakunya karena
saya berfikir bahwa hal tersebut dapat membuat saya lebih mudah mengingat
informasi
|
3
|
Contoh
Faktor Ketiga
|
Contoh
diatas dapat dijelaskan dengan teori Jean Piaget.
Teori ini menyatakan bahwa ada proses-proses fundamental yaitu asimilasi yang merupakan integrasi
elemen eksternal ke dalam struktur organisasi dan akomodasi yang merupakan penyesuaian struktur internal pada
karakteristik khusus pada situasi tertentu. Pengalaman saya tersebut termasuk
kedalam akomodasi.
|
4
|
Contoh
Faktor Keempat
|
Contoh pengalaman diatas dapat
dijelaskan dengan teori Albert Bandura.
Ia mengatakan bahwa belajar imitatif sebagai asosiasi antara tipe stimulus
tertentu dan sebuah respons. Pemelajar yang meniru atau mengimitasi contoh
perilaku akan diperkuat untuk respons yang sesuai dengan model dan kelak
mengulangi prilaku itu. Berdasarkan contoh tersebut, saya mencoba untuk
belajar dari pengalaman saya dan merubah pandangan kognitif saya terhadap sistem
belajar yang saya terapkan agar saya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
|
5
|
Contoh
Faktor Kelima
|
Contoh
ini dapat dijelaskan dengan teori Ivan Pavlov dimana saat ibu saya memukul
saya, saya akan takut. Saat ibu saya melotot kepada saya, saya tidak takut. Tapi
saat ibu saya memukul dan melotot ke arah saya, saya takut. Hingga akhirnya saat
ibu saya melotot kearah saya tanpa memukul membuat saya takut.
|
Daftar Pustaka : Gredler, E. Margareth. (2011). Learning and Introduction : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
..