Kamis, 20 Desember 2012

Perbandingan Beberapa Mata Kuliah Semester 5 yang Dikaitkan dengan Beberapa Teori Belajar


Tugas UAS pada mata kuliah Psikologi Belajar adalah berkaitan dengan pandangan penugasan pada mata kuliah Psikologi Belajar dengan mata kuliah lain pada semester 5 ini. Alasan saya memilih ini sebagai kerangka saya untuk membuat tugas adalah karena ketertarikan saya untuk membandingkan cara penugasan yang diberikan oleh dosen ataupun atas kesepakatan mahasiswa pada mata kuliah tertentu dengan mata kuliah lainnya di semester yang sama. Hal ini dikarenakan banyak mahasiswa yang memiliki pandangan dan kesenangan tersendiri dalam cara penugasan di matakuliah yang satu dibandingkan mata kuliah yang lainnya karena setiap mata kuliah memberikan cara penugasan yang berbeda-beda untuk mahasiswa. Karena ketika kita lebih tertarik terhadap suatu pekerjaan yang diberikan, maka kita juga akan lebih mudah dan senang dalam proses menyelesaikan tugas ataupun pekerjaan tersebut.
           Pada tugas ini saya akan menejelaskan atau memilih 5 dari 9 mata kuliah yang ada pada semester 5 ini untuk saya bandingkan. Kelima mata kuliah tersebut yaitu, Psikologi Belajar, Inventori Kepribadian, Perilaku Sosial Menyimpang, Psikologi Abnormal, dan PPSDM. Ini  dikarenakan kelima mata kuliah yang saya pilih memiliki cara penugasan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan dalam cara memberikan tugas ini akan mempermudah untuk membandingkan setiap mata kuliah tersebut. Selain itu, kita menjadi akan semakin paham dan mengerti bahwa banyak metode yang coba diciptakan oleh dosen atau cara pemberian tugas oleh dosen untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

Psikologi Belajar
           Ini merupakan mata kuliah yang lebih menuntut pemikiran kita untuk terbuka dan kreatif. Dosen akan memberikan tugas untuk menampilkan hasil postingan para mahasiswa di blog sesuai deadline yang telah ditentukan. Selain harus membuat postingan di blog, dosen juga sering memberi tugas untuk menciptakan suatau karya yang imajinatif, menarik, dan baik untuk di tampilkan di blog ataupun di praktekkan di kelas saat pembelajaran dimulai. Kami dituntut untuk mampu berfikir luas dan terbuka terhadap penugasan yang diberikan. Biasanya tugas tersebut untuk menguji sejauh mana pemahaman kita para mahasiswa terhadap buku ataupun materi yang ada. Setiap minggunya mahasiswa diharuskan untuk membaca materi yang akan di ajarkan besok.

Inventori Kepribadian
    Materi pada matakuliah ini ialah pengenalan terhadap berbagai macam jenis alat tes, cara pengadministrasian alat tes, dan juga cara menilai hasil tes yang telah didapat. Tugas yang diberikan oleh dosen pun berkaitan dengan materi tersebut yaitu membuat sebuah alat tes psikologi yang sederhana. Setiap minggunya kami akan disuruh untuk mengumpulkan secara menyicil proses pembuatan alat tes psikologi yang kami ciptakan tersebut. Selain itu, saat materi pembelajaran berisi tentang pengenalan alat tes, maka tugas kami adalah menghitung atau belajar bagaimana cara mendapatkan nilai pada hasil tes tersebut dan menyimpulkannya secara sederhana. Itulah tugas-tugas yang ada pada matakuliah Inventori Kepribadian.

PPSDM
        Untuk mata kuliah PPSDM, penugasan yang diberikan juga berbeda. Pada mata kuliah ini, setiap minggunya harus mengumpulkan tugas yang telah diberikan dosen. Tugas tersebut harus dikerjakan secara berkelompok dan jika ada satu orang pun yang tidak ikut berkontribusi dalam menyelesaikan tugas tersebut, maka dosen meminta untuk melaporkannya kepada dosen. Berbeda dengan tugas pada mata kuliah inventori kepribadian yang tidak mengharuskan mahasiswa untuk menyelesaikannya senditi, tugas di PPSDM ini haruslah dilakukan atau dikerjakan secara berkelompok. Selain itu juga ada penugasan untuk membuat powerpoint dari materi yang akan dipresentasikan oleh satu kelompok di setiap minggunya. Tugas pada mata kuliah ini menuntut kita para mahasiwa untuk mampu bekerjasama dan bekerja di dalam kelompok dengan baik.

Perilaku Sosial Menyimpang
     Selain itu, ada mata kuliah Perilaku Sosial Menyimpang. Mata kuliah ini tidak ada presentasi kelompok, tidak ada tugas individu yang harus dikumpulkan setiap minggunya. Hanya saja tugas yang diberikan oleh dosen setelah dosen selesai menerangkan harus dikerjakan secara berkelompok. Setiap kelompok harus mencar kasus di koran atau media massa sesuai dengan topik yang akan dibahas pada hari tersebut. Setelah itu, berdasarkan kasus yang didapat dan penjelasan ataupun materi yang telah didapat dari dosen, maka setiap kelompok diharuskan untuk membahas kasus tersebut sesuai teori atau topik yang telah diajarkan. Di mata kuliah ini para mahasiswa tidak diberi tugas untuk mempresentasikan materi pembelajaran. Hanya saja tugas setiap minggu yang dikerjakan secara berkelompok harus dikerjakan sesuai dengan penguasaan kita terhadap materi tersebut.

Psikologi Abnormal
        Yang terakhir ialah mata kuliah Psikologi Abnormal. Pada mata kuliah ini, setiap minggunya akan ada satu kelompok yang presentasi dan menerangkan topik yang sedang dipelajari. Sebelumnya, akan ada tugas untuk membuat sebuah makalah berdasarkan topik yang diberikan kepada kelompok. Tidak ada penugasan lain selain membuat makalah dan mempresentasikannya di depan kelas. Setelah kelompok presenter mempresentasikan materi pembelajaran, maka para mahasiswa lainnya yang mendengarkan haruslah memberikan pertanyaan. Jika ada pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa kepada kelompok presenter, maka mahasiswa tersebut akan mendapatkan reward berupa point untuk tambahan nilai. Diakhir waktu, dosen akan meringkas kembali topik-topik yang lebih penting untuk diingat dan memperbaiki hal-hal atau penjelasan yang kurang tepat saat presenter menyampaikannya.

        Kelima mata kuliah tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Beberapa persamaan yang terlihat adalah bahwa para dosen akan memberikan tugas sesuai dengan apa yang mereka tentukan, bukan berdasarkan apa yang mahasiswa inginkan. Selain itu, penugasan yang diberikan sama-sama bertujuan untuk membangun softskill yang ada pada diri setiap mahasiswa baik itu kreatifitas, kemampuan berkomunikasi didalam kelompok, ataupun kemampuan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain dengan baik. Perbedaan dari setiap mata kuliah di atas adalah ada mata kuliah yang menuntut untuk presentasi di depan kelas setiap minggunya, ada mata kuliah yang menuntut untuk memberikan hasil postingannya di blog, ada juga yang membutuhkan kemampuan untuk berdiskusi dalam menyelesaikan tugas di dalam kelompok, dan lain sebagainya.
      Setelah saya membandingkan kelima mata kuliah yang ada di semester 5 ini, maka saya akan menghubungkan system pengajaran ataupun proses belajar-mengajar yang ada di kelima mata kuliah ini dengan teori belajar yang telah saya pelajari di mata kuliah psikologi belajar. Pada tugas kali ini saya akan membahas pandangan penugasan di kelima mata kuliah ini dengan 3 teori pendekatan yaitu teori pengkondisian berpenguat dari B.F Skinner, teori perkembangan kognitif dari Jean Piaget, dan teori kondisi belajar dari Robert Gagne.

Teori Belajar Pengkondisian Berpenguat dari B.F Skinner
        Yang pertama ialah teori belajar pengkondisian berpenguat dari B.F Skinner. Di dalam teori ini dikatakan bahwa ada 4 faktor yang dapat mempengaruhi kontingensi penguatan, yaitu :
1.      tingkat keterampilan seseorang,
2.      sejarah penguatan di masa lalu,
3.      anugerah genetik, dan
4.      mekanisme survival yang sukses pada manusia awal.

Sedangkan penguatan itu sendiri terdiri dari dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Dalam penguatan positif, respon memproduksi stimulus baru. Sebaliknya, penguatan  negatif adalah penarikan stimulus diskriminatif. Persamaan dari penguatan ini adalah konsekuensinya memperkuat perilaku.
Untuk kelima mata kuliah yang telah diuraikan diatas, maka mata kuliah yang sesuai dengan teori belajar dari B.F Skinner adalah mata kuliah Psikologi Abnormal. Karena di mata kuliah ini, setiap mahasiswa yang memberikan pertanyaan kepada kelompok akan mendapatkan poin tambahan nilai (dalam hal ini ialah penguatan positif) dan jika tidak ada satu orang pun yang mengajukan pertanyaan maka para presenter atau dosen (Bu Wiwik) yang akan mengajukan pertanyaan. Itu merupakan bentuk dari pembelajaran B.F Skinner yang diterapkan di mata kuliah psikologi belajar. Penguatan ataupun hukuman (punishmen)t yang diberikan oleh dosen pengampu akan sangat mempengaruhi para mahasiswa untuk aktif di dalam kelas.
  
 Teori Perkembangan Kognitif dari Jean Piaget 
Teori yang kedua ialah teori perkembangan kognitif dari Jean Piaget. Teori ini mengatakan bahwa ada empat tahapan perubahan kualitatif dalam proses penalaran. Yaitu :
1.      periode sensori motor (kelahiran – 1 tahun),
2.      periode praoperasional (2-3 hingga 7-8 tahun),
3.      periode operasional konkret (7-8 hingga 12-14 tahun), dan
4.      periode operasional formal (diatas 14 tahun).
Berdasarkan empat tahapan tersebut maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa sudah berada di tahap periode operasional formal berdasarkan umurnya. Tahap periode operasional formal yaitu tahap dimana kapabilitas untuk secara logis menangani situasi multifaktor mulai muncul. Individu dapat mendeduksi berbagai kemungkinan dan secara sistematis mengesampingkannya. Penalaran bergerak dari situasi hipotesis ke konkret. Fokus teori Piaget adalah mengembangkan pemikiran logis. Pemelajar mengkonstruksi pengetahuan melalui riset mandiri dan kerjasam dengan temannya. Peran guru adalah mengorganisasikan dan menciptakan situasi yang memberikan masalah yang bermakna dan mengajukan pertanyaan yang mendalam yang akan membangkitkan pemikiran anak.
Uraian ini telah diterapkan pada matakuliah psikologi belajar, perilaku sosial menyimpang, dan PPSDM. Dimana ketiga mata kuliah ini sama-sama menuntut untuk kita mampu berdiskusi dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas, mencoba mengembangkan pemikiran kita secara individu berdasarkan dari ilmu yang telah didapat, dan memikirkan atau menciptakan sesuatu yang baru dari hal atau ilmu yang telah didapat. Selain itu, kita di latih untuk dapat memecahkan situasi multifaktor karena telah mampu untuk mengkonseptualisasikan semua kombinasi faktor dalam situasi tertentu.

Teori Kondisi Belajar dari Robert Gagne
            Yang terakhir ialah teori kondisi belajar dari Robert Gagne. Robert mengatakan bahwa ada tiga prinsip dari pembelajaran yang efektif dalam analisis tugas latihan. Yaitu :
1.      memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final,
2.      memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai, dan
3.      sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final.
Robert Gagne juga menjelaskan mengenai lima variasi belajar. Yaitu :
1.      Informasi verbal. Pengambilan informasi yang tersimpan.
2.      Keterampilan intelektual. Operasi mental yang memungkinkan individu untuk merespon konseptualisasi lingkungan.
3.      Strategi kognitif. Proses control pelaksana yang mengatur pemikiran dan belajar dari pemelajar.
4.      Keterampilan motorik. Kapabilitas dan “rencana eksekutif” untuk melakukan sekuensi gerakan fisik, dan
5.      Sikap. Predisposisi ke tindakan positif atau negatif terhadap orang, objek, atau peristiwa.
Salah satu yang dibahas oleh Gagne adalah berkaitan dengan komponen esensial dalam belajar dan pembelajaran. Dikatakan bahwa kondisi belajar internal yang berinteraksi dengan stimulus dari lingkungan akan menghasilkan suatu hasil belajar berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap, dan strategi kognitif. Dari penjelasan ini, maka mata kuliah yang sesuai dengan teori belajar Gagne salah satunya adalah inventori kepribadian. Karena stimulus yang diberikan oleh dosen akan menuntut kita untuk menghasilkan suatu pembelajaran baik dari informasi verbal, keterampilan intelektual, ataupun strategi kognitif.
Secara luas tidak hanya mata kuliah Inventori Kepribadian saja yang menerapkan metode belajar yang sesuai dengan teori Gagne, melainkan keempat mata kuliah lainnya. Karena sesungguhnya teori belajar gagne adalah teori belajar yang sangat kompleks dimana semua metode tercakup di dalamnya. Jadi, kelima mata kuliah yang telah di uraikan diatas dapat dikatakan atau dapat digolongkan ke dalam bentuk pembelajaran yang menggunakan teori gagne khususnya berkaitan dengan lima variasi belajar seperti yang telah diuraikan diatas.

Kesimpulan
       Secara keseluruhan tidak ada yang salah dari metode atau system pengajaran yang telah diterapkan di lima mata kuliah yang berbeda ini. Semua telah menggunakan cara pembelajaran yang telah sesuai. Semua itu harus disesuaikan dan tergantung dari tujuan pembelajaran dari setiap mata kuliah itu sendiri. Karena ketika suatu tujuan dari pembelajaran tersebut mampu dicapai, maka dapat dikatakan bahwa metode belajar yang telah diterapkan adalah metode belajar yang sesuai untuk matakuliah tersebut. Jadi, setiap mata kuliah telah menggunakan cara pembelajaran yang benar.

Daftar Pustaka:
Gredler, M. E. (2011). Learning and Instruction. Teori dan Aplikasi: edisi keenam. Jakarta: Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

..